F E E L I N G

17.38 kataku rasa-rasa 0 Comments

"Cinta tak akan pernah memaksakan kehendak, sebaliknya dia akan dengan rela hati melepaskan demi kebahagian orang yang ia cintai"

Ketika orang yang sedang tegar dan terjaga siap siaga dikatakan sedang terlelap tidur. Entah dari sudut pandang mana , dasar pengetahuan yang mana , semua serba membingungkan.

Hati saya , ia hati saya sedang asik-asiknya membaca fenomena perasaan. Berbicara akan rasa yang tidak sekedar manis , pahit, asam dan asin. Rasa yang hati saya katakan tentang sebuah kebahagian dan sakit yang mendalam.

Ketika bahagia itu datang hati saya dengan spontan membuat pipi saya mengembangkan sebuah senyum yang ikhlas. Senyum yang tanpa di suruhpun akan mengembang karena  rasa dalam hati itu sendiri. Bahagia dengan senyuman , bahagia dengan keikhlasan. Lalu apa kabar dengan kebahagian yang hati saya haus-haukan ? Masih adakah secercah saja untuk membuat sebuah senyuman ? . Kosong. Hati saya, kosong.

Sakit, rasa yang tidak pernah di rindukan. Perlukan rasa sakit itu ada ? . Saya jawab "perlu". Kita akan belajar tentang bahagia ketika sakit itu datang. Saat ini hati saya sedang dalam fase sakit yang mendalam ya mungkin sudah kronis. Tapi masih ada sedikit keyakinan bahwasanya bahagia itu akan datang. Belajar , sedang belajar.

Di dalam hati ini , hati yang tak memiliki kebahagian ini tengah ada setitik cahaya yang sedang ingin di kuatkan. Cahayanya memang tak begitu terang , tapi cukup untuk membuat hati saya membaca akan bahagia yang ada di dalamnya. Cahaya itu adalah dia , seseorang yang tengah saya perjuangkan.

Ada orang yang tengah mencerca dengan omongan-omongan yang hanya mereka ketahui dari "katanya" alias Omong Kosong. Ada yang tengah berbicara bahwasanya saya sedang tidak sadarkan diri, koma, bahkan terkena guna-guna. Astaufirullahaladzim , semoga mereka yang di sadarkan .

Yang jelas Allah SWT tahu keadaan saya saat ini. Saya sedang sadar-sadarnya menjalani cobaan ini, saya tengah waras-warasnya , dan hati saya sedang membaca rasa saya dengan sedetail-detailnya. Apa yang orang-orang itu sedang lihat pada diri saya saat ini mungkin tak dapat saya tebak satu per satu. Tapi apalah guna membaca pikiran orang-orang yang tengah gelap-gelapnya merasakan kakalutan hidup. Cukup lah mengurus urusan hati masing-masing.

Orang yang katanya tengah jatuh cinta , secinta-cintanya dia tetap akan rela menyakiti diri sendiri sekalipun demi orang yang dicintainya. Sejauh ini saya lihat hanya cinta yang sementara yang berkutit dengan egonya untuk memiliki ,yang akhirnya setelah memiliki malah hancur. Sedang cinta yang untuk selamanya dia akan rela melepaskan untuk bahagianya orang yang dia cintai. Karena dia yakin bahwa bahagianya ada pada orang lain, sedangkan cintanya telah menemukan bahagianya sekarang. Sadarlah bahwa ego dan cinta tak dapat disatukan.

Perjuangan saya tengah memasuki fase awal , segelintir masalah tengah hati saya hadapi, hati saya tak akan pernah berubah. Saya percaya hahwa cahaya kecil saya masih berharap saya perjuangkan.

Terima kasih atas doa orang-orang yang mengharapkan kesadaran diri saya akan rasa. Saya tegaskan bahwa saya tengah sadar-sadarnya . Rasa saya tengah saya perjuangkan sekarang.

Rasa tak akan pernah terbaca bahkan oleh indra ke-6 sekalipun. Karena rasa itu tumbuh dengan sendirinya bukan layaknya pikiran yang sengaja di buat.

0 komentar: