F E E L I N G

"Cinta tak akan pernah memaksakan kehendak, sebaliknya dia akan dengan rela hati melepaskan demi kebahagian orang yang ia cintai"

Ketika orang yang sedang tegar dan terjaga siap siaga dikatakan sedang terlelap tidur. Entah dari sudut pandang mana , dasar pengetahuan yang mana , semua serba membingungkan.

Hati saya , ia hati saya sedang asik-asiknya membaca fenomena perasaan. Berbicara akan rasa yang tidak sekedar manis , pahit, asam dan asin. Rasa yang hati saya katakan tentang sebuah kebahagian dan sakit yang mendalam.

Ketika bahagia itu datang hati saya dengan spontan membuat pipi saya mengembangkan sebuah senyum yang ikhlas. Senyum yang tanpa di suruhpun akan mengembang karena  rasa dalam hati itu sendiri. Bahagia dengan senyuman , bahagia dengan keikhlasan. Lalu apa kabar dengan kebahagian yang hati saya haus-haukan ? Masih adakah secercah saja untuk membuat sebuah senyuman ? . Kosong. Hati saya, kosong.

Sakit, rasa yang tidak pernah di rindukan. Perlukan rasa sakit itu ada ? . Saya jawab "perlu". Kita akan belajar tentang bahagia ketika sakit itu datang. Saat ini hati saya sedang dalam fase sakit yang mendalam ya mungkin sudah kronis. Tapi masih ada sedikit keyakinan bahwasanya bahagia itu akan datang. Belajar , sedang belajar.

Di dalam hati ini , hati yang tak memiliki kebahagian ini tengah ada setitik cahaya yang sedang ingin di kuatkan. Cahayanya memang tak begitu terang , tapi cukup untuk membuat hati saya membaca akan bahagia yang ada di dalamnya. Cahaya itu adalah dia , seseorang yang tengah saya perjuangkan.

Ada orang yang tengah mencerca dengan omongan-omongan yang hanya mereka ketahui dari "katanya" alias Omong Kosong. Ada yang tengah berbicara bahwasanya saya sedang tidak sadarkan diri, koma, bahkan terkena guna-guna. Astaufirullahaladzim , semoga mereka yang di sadarkan .

Yang jelas Allah SWT tahu keadaan saya saat ini. Saya sedang sadar-sadarnya menjalani cobaan ini, saya tengah waras-warasnya , dan hati saya sedang membaca rasa saya dengan sedetail-detailnya. Apa yang orang-orang itu sedang lihat pada diri saya saat ini mungkin tak dapat saya tebak satu per satu. Tapi apalah guna membaca pikiran orang-orang yang tengah gelap-gelapnya merasakan kakalutan hidup. Cukup lah mengurus urusan hati masing-masing.

Orang yang katanya tengah jatuh cinta , secinta-cintanya dia tetap akan rela menyakiti diri sendiri sekalipun demi orang yang dicintainya. Sejauh ini saya lihat hanya cinta yang sementara yang berkutit dengan egonya untuk memiliki ,yang akhirnya setelah memiliki malah hancur. Sedang cinta yang untuk selamanya dia akan rela melepaskan untuk bahagianya orang yang dia cintai. Karena dia yakin bahwa bahagianya ada pada orang lain, sedangkan cintanya telah menemukan bahagianya sekarang. Sadarlah bahwa ego dan cinta tak dapat disatukan.

Perjuangan saya tengah memasuki fase awal , segelintir masalah tengah hati saya hadapi, hati saya tak akan pernah berubah. Saya percaya hahwa cahaya kecil saya masih berharap saya perjuangkan.

Terima kasih atas doa orang-orang yang mengharapkan kesadaran diri saya akan rasa. Saya tegaskan bahwa saya tengah sadar-sadarnya . Rasa saya tengah saya perjuangkan sekarang.

Rasa tak akan pernah terbaca bahkan oleh indra ke-6 sekalipun. Karena rasa itu tumbuh dengan sendirinya bukan layaknya pikiran yang sengaja di buat.

Yang Lama

"Woi , apa kabar nih? Makin wow aja"

Gini nih kalau sudah ketemu teman lama, sahabat lama yang jarang ketemu gara-gara berjauhan. Bertemunya via sosmed yang jauh gak seru di bandingkan dengan langsung ketemu.

Kemarin pengalaman pertama bisa buka bersama , ciye ini nih . Acara musiman yang paling mendadak hits pas bulan puasa. Apalagi jamannya foto selfie kayak sekarang. Hampir tiap hari aku liat semua update-an di sosmed ya seputar buka bersama mulai dari bareng keluarga, temen kuliah, sma, smp bahkan sd sampek tk-pun ada.

Gak jarang juga liat di sosmed temen, isinya buka bareng aja tiap hari. Habis berapa juta ya tuh anak dateng mulu di acara buka bersama.  Gak salah sih emang , acara begituan nagih banget. Gimana gak nagih coba , bisa ketemu sama orang-orang yang kece badai gitu dan bisa ngobrol sama mereka rasanya gak cukup kalau hanya sekali.

Aku , aku anak rumahan yang baru kemaren ngerasakan sensasinya. Acaranya buka bersama bareng temen Smp dulu. Ketemu sahabat yang nongolnya cuma di sosmed , begitu ketemu langsung emmm wajahnya gak asing, tapi namanya siapa ya ?. Wkwk bener gak? Tapi kalau muka doi yang jadi inceran pas masa itu pasti gak lupa.

Ngomongin masa smp ya, masa dimana cinta monyet bersemi. Banyaaaaak banget cerita yang masih ada aja di memori padahal sudah bejibun perkara yang di tampung si otak. Subhanallah banget dah.

Hai cinta monyet apa kabar ? (Sorry jangan fokus sama monyetnya). Hehe. Emm rasanya ketemu sama doi pas kita sudah punya pasangan itu , ya gitu deh. Berusaha biasa aja dan akhirnya pakek acara salting segala. Nyoba buat selow tapi malah jadinya melow. Ngenes pak ngenes hati adiks. Ya namanya juga rasa, rasa yang dulunya pernah tertanam susahlah.

Life must go on lah ya . Masa lalu boleh lah datang dan pergi sesukanya. Kita juga boleh kok noleh ke belakang sejenak, asal jangan lama-lama dan kebablasan. Yang penting itu masa depan yang jelas ada di depan kita. Say hai dan good bye sama masa lalu. Dan hadapi masa depanmu. Biarkan masa lalumu berjalan dengan kehidupannya sekarang dan kita juga maju terus menyongsong masa depan kita.

Gara-gara buka bersama malah jadinya cinta lama yang bertegur sapa, lanjut jadi cinta eh kebablas sampe nikah. Waa itu keren . Mungkin yang itu masa lalu yang menjadi masa depan. Lain lagi critanya mah kalau yang itu. Tergantung takdir. Apa jare gusti Allah. Jalani dan lakukan yang terbaik.

Oh ya , selain tentang masa cinta monyet-monyetan tadi yang gak kalah pentingnya adalah. . Sahabat- sahabat lama ku yang berhasil bikin perut ini geli tiada henti, bikin suara sampai serak dan mau buka hp aja rasanya gak sempet. Bener-bener quality time, salut dah sama kalian yang makin cantik , makin ganteng dan semoga semua makin menyertai setiap langkah kalian guys.

Satu kata buat acara kemarin, seru pak seru abiiiiiiis. Kalian luar biasa. Entah taun depan masih bisa hadir atau nggak , semoga masih di beri kesempatan untuk merasakan kebersamaan yang seperti kemarin.

Dan akhirnya berakhir dengan telfon "ayo pulang, sudah malam" padahal kalian tau itu baru jam 18.45, ampun bobokku gak jam segitu pak. Ikan aja tidurnya malem kok, sungguh ini. Nasib ya gini .. hiks.
Rasa sedihku ketutup sama bahagiaku karena kalian kok. Udah cukup lah kangen dan lain-lainnya terobati. Kalau di tanyak , mau gak ketemu lagi? Jelas lah masih mau ketemu kalian lagi.

sahabatnya aku Jaga diri, semangat dan jangan kangen aku ya. Hehe
I always missing you guys.

Aku harap banyak yang merasakan hal yang sama . Cu guys

Anugerah

Lama gak ngepost, haha . Lama gak curhat di sini . Emang ada yang nungguin yak? Pasti gak ada wkwkwk.

Long time no see gaes , maaf lagi sibuk, ceileee. Bener ini beneran sibuk. Sibuk dengan praktek di lapangan nyata , bersosialisasi dengan lingkungan , penduduk serta situasi yang berbeda , amat sangat jauh berbeda.

2 minggu dengan julukan "mbak kos". Masa transisi dari anak asrama yang akan menjadi anak kosan sejati. Ya like that lah ya. Dari yang awalnya makan tinggal jalan ke ruang makan , 2 minggu kemarin nyari makan sendiri. Ribet milih menu dan harus seharga 5 ribuan, hemat.

Berangkat pagi pulang pagi lagi. Woaaa , kalau di tanyak capeknya emmmm ampun sediakan kamera dan saya akan melambaikan tangan berkali-kali. Sumpah itu capek banget. Saya di tempatkan di dua ruangan tempat untuk berjaga. Satu ruangan aktif di pagi hari hingga pukul 14.00 setelah itu pulanglah mandi dulu dan kembali lagi jam 15.00 untuk berjaga di lain ruangan. Capekss , but membahagiakan banget. Yang di jaga bukan apa , tapi orang-orang yang ingin kita bahagiakan. Mereka datang dengan perut berisi janin yang siap untuk di keluarkan.

Bahagianya sungguh simple , setiap 4 jam saya datangi dan saya perdengarkan suara detak jantung janin yang ada dalam perut mereka dan seketika senyumnya mengembang. Itu saja sudah membuat lelah adek hilang bang , wkwkwk.

Pernah suatu ketika saya berjaga dari pagi jam 07.00 selepas jaga malam, pulang jam 15.00 dan lanjut jaga malam dan malamnya ada proses persalinan yang harus saya datangi untuk saya lihat prosesnya bagaimana (maklum masih wahpandang).

Saya datang pukul 21.00 katanya sudah hampir lahir , namun sampai jam sahur tetap saja tidak mengalami kemajuan. Saya amati wajah sang ibu sudah tampak sangat kelelahan. Kata keluarganya sang ibu ini sudah tidak tidur dari kemarin karena rasa sakit yang dirasakannya. Asupan juga tak dapat diberikan karena sang ibu akan memuntahkannya secara otomatis. Hingga pagi menjelang sampai siang pun tetap tak ada kemajuan . Disitu tak ada yang diam, segala usaha tak ada hentinya di lakukan sedari tadi.

Hingga berakhir dengan rujukan. Yah , harus di antarkan ke tempat yang lebih layak dan mampu menangani. Yang bikin terenyuh disitu. Sang ibu tak ingin pergi ke tempat fasilitas kesehatan yang lebih tinggi ,mungkin karena alasan ekonominya atau yang lainnya. Tangisan pun tak dapat dia tahan hingga seluruh keluarga yang mendampingi sang ibupun ikut menitikkan air mata. Saya , ya saya hanya bisa bilang "ayo bu semangat , yang kuat" dan menangis di kamar mandi sembari berdoa yang terbaik untuk sang ibu dan bayinya. Tepat jam 14.00 ibupun di antarkan ke tempat fasilitas kesehatan yang lebih baik dan mendapat penanganan disana. Entah bagaimana keadaannya dan bayinya sekarang . Semoga mereka sekeluarga dalam situasi yang penuh kebahagian sekarang.

Itu salah satu pengalaman yang penuh pembelajaran untuk saya. Bahwa perjuangan seorang ibu itu sungguh luar biasa hebatnya. Pengorbanannya tak perlu diragukan, kekuatannya sungguh tak ada tandingannya, kesabarannya sungguh mengesankan, demi anaknya, hanya untuk anaknya.

Sejak saat itu , setiap kali melihat proses persalinan secara langsung hati saya selalu terenyuh. Dengan semua dan segenap kekuatannya, ibu kerahkan segalanya demi kelahiran anaknya. Dan ketika tangis pertamanya terdengar  seketika kebagiaan di wajah para ibu terpancar, ucapan syukur senantiasa terlontar dari mulutnya. Ikut bahagia , capek nunggui gak terasa sudah. Liat mereka bahagia , sudah sungguh membahagiakan buat saya.

Andai , andai ibu saya masih ada di sini di dunia ini ingin sekali saya ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya rasa yang saya punya. Ingin memeluknya dan mengatakan bahwa saya anak yang bangga memiliki ibu dengan berjuta pengorbanan untuk anaknya.

Loving your mother until the end of your life .

Ada Kalanya

Pernah ngerasa dihina karena sebuah kalimat yang merendahkan?
Lagi-lagi sosok yang bernama sahabat. Manusia selancang mana yang berani bilang "hei kampret, masih idup lo?" Atau "hei gilak, kapan mati?" . Haha it's so funny. Tapi gak buat semua orang. Katanya sih itu tanda ke akraban. Tanda yang gak banyak orang hiraukan.

Untuk ukuran persahabatan memang gak perlu ada yang namanya formalitas. Buat apa terlalu sopan kalau akhirnya malah bikin kaku. Santai aja kaya di pantai, ya gak? . Toh dalam persahabatan ,  antara pelakunya udah gak kenal yang namanya batasan. Baik buruknya sudah tau pasti, taunya pakek banget nget nget. Tapi pernah gak sih terfikir di benak kita sekalian. Ada kalanya ucapan , kata demi kata yang terlontar dari mulut kita untuk sahabat yang kita sayangi begitu menyinggungnya. Sedang orang lain menganggapnya hal yang biasa di ungkapkan dalam persahabatan yang gamblang dan  sehina itu.

Hati setiap orang itu memiliki tingkat kesensitifan masing-masing. Kalau menurutku sejauh ini, persahabatan yang terjalin di era ini sudah kelewat batas dan menyimpang dari makna persahabatan itu sendiri. Gimana gak menyimpang , kita bandingkan dengan kisah para Nabi dan para Sahabatnya , pernahkah terlontar ucapan nabi yang kotor kepada para sahabatnya karena rasa keakraban serta sayangnya kepada para sahabatnya?, rasanya gak mungkin. Meski sampai detik ini aku gak paham betul tentang kisah detailnya yang jelas aku yakin hati Rasullullah saw tak pernah tersentuh oleh kata-kata keji.

Entah apa yang telah merasuki jiwa kita di era ini hingga ungkapan semacam itu kita anggap lumrah untuk di ucapkan , lebih-lebih kepada para sahabat kita. Sahabat yang kita sayangi dan sangat menyayangi kita. Bukankah sudah banyak artikel yang membahas ini sejak dahulunya. Namun rasanya semakin membudaya saja sikap-sikap ini.

Bukannya merasa sok paling benar atau gak pernah sedikitpun mengucapkan hinaan, bahkan sering kali rasanya terbawa dengan kebiasaan orang-orang sekitar. Tapi pengalaman pribadi di rendahkan lah yang membawa ku pada topik ini. Di rendahkan oleh sahabat sendiri. Mungkin niatnya tidak merendahkan tapi rasanya begitu membekas . Apalagi diutarakan pada ku yang tipenya lebih ke pemikir kelas kakap yang gak akan pernah berhenti mikirin satu perkara sampai itu benar-benar mencapai endingnya. Sakitnya benar-benar merasuk sampai detik ini.

Disini aku hanya ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya untuk orang-orang yang sudah bersusah payah dan mau ku repotkan dalam membantu ku di segala urusan yang gak bisa aku selesaikan sendiri. Maaf jika ada kata per kata yang membuat hati kalian luka , mungkin sampai membekas hingga saat ini. Dan ucapan terima kasih pada sahabat yang berucap seperti yg ku sebutkan di atas, teruntuknya

"Kata - kata mu sungguh menguatkan, membuatku punya tekad untuk menjadi lebih baikku yang sekarang. Dan suatu saat nanti aku akan buktikan bahwa aku mampu untuk melampaui batas kemampuanku"

He's Gone

Untuk pencinta dalam diam yang pergi diam-diam.

Pencinta dalam diam yang katanya jatuh cinta diam-diam. Mengapa harus pergi dengan diam. Perlahan menghilang dengan sikap yang tak bersahabat dan dingin. Jangankan berpamitan, melambaikan tangan saja tak dia lakukan. Tidak sopan. Sikapnya sungguh tak sopan, bukankah dirinya sudah dibekali segudang ilmu tatakrama bahkan hukum tentang tindakan yang dilakukan jika melanggarnya. Tak bergunakah pasal-pasal yang dia pelajari hingga ucapan yang semestinya harus dia ucapkan sebelum berpisah, itu tak dia ungkapkan , atau haruskah aku menuntutnya di pengadilan atas tindak ketidak sopanan atas tindakannya. Haha bodohnya tindakan itu jika benar ku lakukan. Menuntutnya dengan alasan konyol yang tak harus melibatkan hakim di pengadilan. Di tambah dengan kebodohan meminta permohonan keadilan pada sosok yang salah disana, karena dialah hakimnya. Dia yang memutuskan tanpa pertimbangan. Mungkin pikiran dan hatinya sudah tak memihak lagi padaku. Pada sosokku yang tak berpengaruh dalam hidupnya. Aku hanya sosok yang sempat dia cintai dalam diam, yang saat ini telah menjadi sosok yang terbuang dalam diam.
Hei pencinta dalam diam, sudah muakkah mencintaiku dalam diam? Hingga akhirnya memilih untuk pergi diam-diam. Meninggalkan jejak yang anjing pelacakpun tak bisa menemukan bekasnya. Sulit, rumit , dan abstrak. Kini dia telah menjadi hal yang tak dapat di raih lagi, jauh jauh sekali . Bukan raganya yang aku cari , tapi sebuah rasa , rasa cinta yang membuatku jatuh diam-diam perlahan dan semakin dalam.
Jahatnya dia yang mencitai ku diam-diam , menenggelamkan ku pada rasa yang membahagiakan , nyaman dan rasa ingin selalu  menetap. Lalu dia berikan kesedihan yang mendalam, membuat dadaku sesak , terdiam dalam kesakitan.
Dia pergi bahkan ketika tak ku bukakan pintu keluar , pergi dari hati yang kini telah kosong dan merindukan akan sosoknya . Dia telah pergi , pergi untuk waktu yang lama , lama sekali .

Inikah akhir dari sebuah kisah cinta dalam diam ? Yang harus berakhir dalam rasa yang hanya bisa diam , diam menahan rasa perih , sedih dan sakit yang menindih dada.

Aku seseorang yang berharap akan datangnya secercah harapan akan asa , akan datangnya sesosok hati yang mencintaku dalam diamnya yang menenangkan itu. Kembali , layaknya pulang kerumah . Rumah yang selalu merindukan hadirnya . Dan jika dia telah kembali , akan tertutuplah pintu itu selamanya . Mengurung rasanya dan berharap dia tak akan pernah keluar dan jauh lagi .

Sadden Time ( curhat )

Unforgettable moment is the time when you get an flower from someone you hope and then in the other time you get hurt too much more than you hope from same people.

Nyesek itu ketika dadamu sesak akan rasa yang menjatuhkan , like dyspnoe tingkat berat kali ya. Apalagi nyeseknya pas unmood di tambah PMS, PMS, PMS. Hayo siapa cowok yang mau deket-deket kalau lagi kayak gini? . Jangan takut sama cewek PMS, mereka gak gigit kok kalau kamu peluk, hehe.

Copas dari artikelnya dokter cantik, disana dia bilang intinya love is pain , setuju banget sama istilah yang satu ini. How about you ? Perlu buktikah atas pernyataan ini? . Siapa yang pernah mencintai seseorang tanpa menitikkan air mata karenanya ? Kalau gak pernah , perlu di pertanyakan apakah itu benar-benar cinta . Karena kebanyakan cinta yang dalam baik pada orang tua , kakak , sahabat, pacar pasti ada masanya kamu akan menangis karenanya. Masa dimana kamu dihianati, disakiti baik melalui perkataannya , tindakannya atau bahkan ketika kamu ditinggalkannya , selamanya. Sakit kan rasanya .
Kali ini saya merasakannya untuk kesekian kalinya. Kali ini pelakunya adalah seseorang yang harusnya tidak berperan untuk menyakiti tapi lebih-lebih untuk mengobati, sahabat. Entah mengapa sosok ini yang jadi pelakunya, mungkin aku terlalu menjadikannya sebagai sebuah kebutuhan pokok dalam hidup, menjadikannya bagian dari orang yang aku cintai, terlalu besar harapanku pada sosok sahabat ini. Hingga akhirnya, dia berikan rasa sakit dari rasa yang aku beri. Rasa yang berlebih untuk ukuran sahabat, bukan karena apa dan bukan tak beralasan. Care is the causes about that. Aku peduli akan semua yang sahabatku alami, meski sejauh ini aku tak selalu dia pedulikan.

Akhir-akhir ini sampai gondok rasanya nahan, bisanya cuma ngebatin tanpa bisa mengungkapkan. Dia sosok yang aku butuhkan perlahan pergi, percakapan sudah tak bisa terjalin lagi, menyapapun aku tak sanggup. Rasanya seperti bukan hanya jarak yang memisah tapi hati kita juga berjarak. Jarak yang tak bisa diatasi dan diperjuangkan sendirian. Kangen sih tapi gengsi , gengsi banget karena sosoknya terlalu dingin , menyentuhnya saja mungkin bisa bikin diri jadi beku. Frozen man. Haruskah aku bawakan bara api agar dia bisa meleleh?. Tidak bisa di pungkiri pikiran yang saat ini kebanyakan tentang hal-hal yang negatif. Tentang kepergianmu yang tiba-tiba akibat perubahan akan rasa, menemukan sosok yang lebih baik (mungkin) atau memang sengaja menjauh, menyakiti lalu melupakan. Pikiran berkecamuk tak beralasan saat ini. Entah sampai kapan, rasanya tak berujung .

Sahabat , please go home now. I miss you. Aku kangen ,kali ini kamu gak perlu meminta aku mengucapkan kata rindu lagi seperti kala itu. Karena itu benar-benar aku rasakan sekarang. Lelahlah sejenak , lelahlah menyakitiku sebentar saja agar aku bisa bernafas lega sejenak lalu lakukan lagi jika kamu inginkan itu. Semoga kamu bahagia.

Sahabat (lagi)

Siapa bilang sahabat selalu bikin nyaman?

Mungkin dari tulisanku sebelumnya yang berkutit dengan persahabatan , kebanyakan aku sebutkan mereka sosok yang memberikan kenyamanan yang berlebih. Memang tidak dapat dipungkiri, hal itu benar adanya. Persahabatan itu adalah proses yang lebih indah dari sebuah pertemanan, di mulai dari saling bertegur sapa, berbincang-bincang hingga akhirnya merasakan sebuah kecocokan yang menimbulkan rasa nyaman.

Tapi tahukah kalian , bahwa ada kalanya persahabatan membuat kalian merasa jenuh , dan perlahan sahabat kalian akan berubah sikap, berpaling ke orang yang dianggapnya lebih cocok, tak lagi menganggap kita sebagai salah satu penasehat jalan hidupnya , bahkan memiliki pendapat yang bertentang dengan pendapat kita.

Aku rasa banyak di antara kalian yang pernah merasakan hal yang serupa. Pernah gak di tinggal sendiri pas kalian lagi butuh-butuhnya ? , atau bikin mood kalian kacau dengan beribu tingkah egonya ?. Wajarkan kalau marah . Memang sahabat adalah makhluk yang "katanya" pengertian , tahu sikon , tahu tentang kita luar dalam, paling kita percaya , dan paling bisa bikin kita gak sedih lagi, katanya sih gitu.
Tapi coba pas kita lagi di posisi dimana mereka sedih karena masalah intern dengan pacar misalnya, kita di posisi sebagai sahabat hanya bisa menyemangati , membuatnya sedikit tersenyum, dengan membiarkannya menyelesaikan perkara yang di alami hanya oleh dia dan pasangannya, sahabat punya batasan dalam hal ini untuk tidak terlalu mencampuri (terlalu dalam pada permasalahan yang harusnya tidak kita sentuh secuilpun akan berdampak besar nantinya). Di situlah pihak yang di tinggal merasa berhak marah , namun yang meninggalkan merasa itu batasan . Tak dapat terhindar pertengkaranpun terjadi. Menurut kalian , siapa yang salah?
Jangan salahkan takdir ya dalam hal ini, dia gak tahu apa-apa . Hehe

Kalau saat ini ada sahabat kalian yang lagi marah gak jelas karena kalian tinggalkan pas lagi butuh katanya. Tanyakan padanya , "aku kamu anggap siapa mu?" . Kalau jawabannya "sahabat" tanyakan kembali "adakah sahabat yang tak mengerti sikon dan meninggalkanmu tanpa sebuah alasan?" Lalu disitu kamu jabarkan alasanmu agar dia mengerti. Mungkin ego dan ketidak tahuannyalah yang memercikkan bara api dalam persahabatan itu sendiri. Intinya ego tiap orang itu pasti ada , bahkan pada sahabat yang paling mengerti kita sekalipun. Mereka punya ego dan kitapun juga . Namun rasa saling mengertilah yang seharusnya lebih didalami maknanya , bahwasanya mengerti tidak hanya sekedar tahu tentang diri seseorang luar dalam namun tahu akan kondisi , situasi dan batasan yang tegas pada peran kita masing-masing sebagai seorang sahabat.