He's Gone

08.28 kataku rasa-rasa 2 Comments

Untuk pencinta dalam diam yang pergi diam-diam.

Pencinta dalam diam yang katanya jatuh cinta diam-diam. Mengapa harus pergi dengan diam. Perlahan menghilang dengan sikap yang tak bersahabat dan dingin. Jangankan berpamitan, melambaikan tangan saja tak dia lakukan. Tidak sopan. Sikapnya sungguh tak sopan, bukankah dirinya sudah dibekali segudang ilmu tatakrama bahkan hukum tentang tindakan yang dilakukan jika melanggarnya. Tak bergunakah pasal-pasal yang dia pelajari hingga ucapan yang semestinya harus dia ucapkan sebelum berpisah, itu tak dia ungkapkan , atau haruskah aku menuntutnya di pengadilan atas tindak ketidak sopanan atas tindakannya. Haha bodohnya tindakan itu jika benar ku lakukan. Menuntutnya dengan alasan konyol yang tak harus melibatkan hakim di pengadilan. Di tambah dengan kebodohan meminta permohonan keadilan pada sosok yang salah disana, karena dialah hakimnya. Dia yang memutuskan tanpa pertimbangan. Mungkin pikiran dan hatinya sudah tak memihak lagi padaku. Pada sosokku yang tak berpengaruh dalam hidupnya. Aku hanya sosok yang sempat dia cintai dalam diam, yang saat ini telah menjadi sosok yang terbuang dalam diam.
Hei pencinta dalam diam, sudah muakkah mencintaiku dalam diam? Hingga akhirnya memilih untuk pergi diam-diam. Meninggalkan jejak yang anjing pelacakpun tak bisa menemukan bekasnya. Sulit, rumit , dan abstrak. Kini dia telah menjadi hal yang tak dapat di raih lagi, jauh jauh sekali . Bukan raganya yang aku cari , tapi sebuah rasa , rasa cinta yang membuatku jatuh diam-diam perlahan dan semakin dalam.
Jahatnya dia yang mencitai ku diam-diam , menenggelamkan ku pada rasa yang membahagiakan , nyaman dan rasa ingin selalu  menetap. Lalu dia berikan kesedihan yang mendalam, membuat dadaku sesak , terdiam dalam kesakitan.
Dia pergi bahkan ketika tak ku bukakan pintu keluar , pergi dari hati yang kini telah kosong dan merindukan akan sosoknya . Dia telah pergi , pergi untuk waktu yang lama , lama sekali .

Inikah akhir dari sebuah kisah cinta dalam diam ? Yang harus berakhir dalam rasa yang hanya bisa diam , diam menahan rasa perih , sedih dan sakit yang menindih dada.

Aku seseorang yang berharap akan datangnya secercah harapan akan asa , akan datangnya sesosok hati yang mencintaku dalam diamnya yang menenangkan itu. Kembali , layaknya pulang kerumah . Rumah yang selalu merindukan hadirnya . Dan jika dia telah kembali , akan tertutuplah pintu itu selamanya . Mengurung rasanya dan berharap dia tak akan pernah keluar dan jauh lagi .

2 komentar: