Anugerah

05.51 kataku rasa-rasa 0 Comments

Lama gak ngepost, haha . Lama gak curhat di sini . Emang ada yang nungguin yak? Pasti gak ada wkwkwk.

Long time no see gaes , maaf lagi sibuk, ceileee. Bener ini beneran sibuk. Sibuk dengan praktek di lapangan nyata , bersosialisasi dengan lingkungan , penduduk serta situasi yang berbeda , amat sangat jauh berbeda.

2 minggu dengan julukan "mbak kos". Masa transisi dari anak asrama yang akan menjadi anak kosan sejati. Ya like that lah ya. Dari yang awalnya makan tinggal jalan ke ruang makan , 2 minggu kemarin nyari makan sendiri. Ribet milih menu dan harus seharga 5 ribuan, hemat.

Berangkat pagi pulang pagi lagi. Woaaa , kalau di tanyak capeknya emmmm ampun sediakan kamera dan saya akan melambaikan tangan berkali-kali. Sumpah itu capek banget. Saya di tempatkan di dua ruangan tempat untuk berjaga. Satu ruangan aktif di pagi hari hingga pukul 14.00 setelah itu pulanglah mandi dulu dan kembali lagi jam 15.00 untuk berjaga di lain ruangan. Capekss , but membahagiakan banget. Yang di jaga bukan apa , tapi orang-orang yang ingin kita bahagiakan. Mereka datang dengan perut berisi janin yang siap untuk di keluarkan.

Bahagianya sungguh simple , setiap 4 jam saya datangi dan saya perdengarkan suara detak jantung janin yang ada dalam perut mereka dan seketika senyumnya mengembang. Itu saja sudah membuat lelah adek hilang bang , wkwkwk.

Pernah suatu ketika saya berjaga dari pagi jam 07.00 selepas jaga malam, pulang jam 15.00 dan lanjut jaga malam dan malamnya ada proses persalinan yang harus saya datangi untuk saya lihat prosesnya bagaimana (maklum masih wahpandang).

Saya datang pukul 21.00 katanya sudah hampir lahir , namun sampai jam sahur tetap saja tidak mengalami kemajuan. Saya amati wajah sang ibu sudah tampak sangat kelelahan. Kata keluarganya sang ibu ini sudah tidak tidur dari kemarin karena rasa sakit yang dirasakannya. Asupan juga tak dapat diberikan karena sang ibu akan memuntahkannya secara otomatis. Hingga pagi menjelang sampai siang pun tetap tak ada kemajuan . Disitu tak ada yang diam, segala usaha tak ada hentinya di lakukan sedari tadi.

Hingga berakhir dengan rujukan. Yah , harus di antarkan ke tempat yang lebih layak dan mampu menangani. Yang bikin terenyuh disitu. Sang ibu tak ingin pergi ke tempat fasilitas kesehatan yang lebih tinggi ,mungkin karena alasan ekonominya atau yang lainnya. Tangisan pun tak dapat dia tahan hingga seluruh keluarga yang mendampingi sang ibupun ikut menitikkan air mata. Saya , ya saya hanya bisa bilang "ayo bu semangat , yang kuat" dan menangis di kamar mandi sembari berdoa yang terbaik untuk sang ibu dan bayinya. Tepat jam 14.00 ibupun di antarkan ke tempat fasilitas kesehatan yang lebih baik dan mendapat penanganan disana. Entah bagaimana keadaannya dan bayinya sekarang . Semoga mereka sekeluarga dalam situasi yang penuh kebahagian sekarang.

Itu salah satu pengalaman yang penuh pembelajaran untuk saya. Bahwa perjuangan seorang ibu itu sungguh luar biasa hebatnya. Pengorbanannya tak perlu diragukan, kekuatannya sungguh tak ada tandingannya, kesabarannya sungguh mengesankan, demi anaknya, hanya untuk anaknya.

Sejak saat itu , setiap kali melihat proses persalinan secara langsung hati saya selalu terenyuh. Dengan semua dan segenap kekuatannya, ibu kerahkan segalanya demi kelahiran anaknya. Dan ketika tangis pertamanya terdengar  seketika kebagiaan di wajah para ibu terpancar, ucapan syukur senantiasa terlontar dari mulutnya. Ikut bahagia , capek nunggui gak terasa sudah. Liat mereka bahagia , sudah sungguh membahagiakan buat saya.

Andai , andai ibu saya masih ada di sini di dunia ini ingin sekali saya ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya rasa yang saya punya. Ingin memeluknya dan mengatakan bahwa saya anak yang bangga memiliki ibu dengan berjuta pengorbanan untuk anaknya.

Loving your mother until the end of your life .

0 komentar: